Nama/NIM : Viona Dewi Ayunitami / 1404505063
Jurusan/Fakultas/Universitas : Teknologi Informasi / Teknik / Universitas UdayaMata Kuliah : E-Application
Dosen : I Putu Agus Eka Pratama, ST,
A. KILAS
BALIK CLOUD COMPUTING
Cloud computing
(komputasi awan) merupakan gabungan pemanfaatan teknologi komputer
(komputasi) dalam suatu jaringan dengan pengembangan berbasis internet (awan)
yang mempunyai fungsi untuk menjalankan program atau aplikasi melalui komputer
– komputer yang terkoneksi pada waktu yang sama, tetapi tak semua yang
terkonekasi melalui internet menggunakan cloud computing.
Menurut NIST (National Institute of
Standards and Technology), terdapat 5 karakteristik sehingga sistem tersebut
disebut Cloud Computing, yaitu:
1. Resource Pooling. Sumber daya
komputasi (storage, CPU, memory, network bandwidth, dsb.) yang dikumpulkan oleh
penyedia layanan (service provider) untuk memenuhi kebutuhan banyak pelanggan
(service consumers) dengan model multi-tenant. Sumber daya komputasi ini bisa
berupa sumber daya fisik ataupun virtual dan juga bisa dipakai secara dinamis
oleh para pelanggan untuk mencukupi kebutuhannya.
2. Broad Network Access Kapabilitas
layanan dari cloud provider tersedia lewat jaringan dan bisa diakses oleh
berbagai jenis perangkat, seperti smartphone, tablet, laptop, workstation, dsb.
3. Measured Service. Tersedia layanan
untuk mengoptimasi dan memonitor layanan yang dipakai secara otomatis. Dengan
monitoring sistem ini, kita bisa melihat berapa resources komputasi yang telah
dipakai, seperti: bandwidth , storage, processing, jumlah pengguna aktif, dsb.
Layanan monitoring ini sebagai bentuk transparansi antara cloud provider dan
cloud consumer.
4. Rapid Elasticity. Kapabilitas
dari layanan cloud provider bisa dipakai oleh cloud consumer secara dinamis
berdasarkan kebutuhan. Cloud consumer bisa menaikkan atau menurunkan kapasitas
layanan. Kapasitas layanan yang disediakan ini biasanya tidak terbatas, dan
service consumer bisa dengan bebas dan mudah memilih kapasitas yang diinginkan
setiap saat.
5. Self Service. Cloud Consumer
bisa mengkonfigurasikan secara mandiri layanan yang ingin dipakai melalui
sebuah sistem, tanpa perlu interaksi manusia dengan pihak cloud provider.
Konfigurasi layanan yang dipilih ini harus tersedia segera dan saat itu juga
secara otomatis.
3
Model Layanan yang diberikan oleh Cloud Computing :
1.
SAAS
SAAS (Software
As A Service) merupakan jenis layanan yang diberikan kepada konsumen dengan
bentuk menggunakan/pemakaian aplikasi. Aplikasi dapat diakses dari berbagai
perangkat klien baik melalui tatapmuka klien, seperti browser web (misalnya,
email berbasis web), atau tatapmuka program. Cukup dengan komputer atau
perangkat mobile, jaringan, server, sistem operasi, aplikasi web browser, dan
koneksi internet saja konsumen dpat dengan mudah menggunakan layana Cloud
Computing tipe ini.
Contoh dari
layanan SaaS ini antara lain adalah:
Layanan
produktivitas: Office365, GoogleDocs, Adobe Creative Cloud, dsb.
Layanan
email: Gmail, YahooMail, LiveMail, dsb.
Layanan
social network: Facebook, Twitter, Tagged, dsb.
Layanan
instant messaging: YahooMessenger, Skype, GTalk, dsb.
Selain contoh
di atas, tentu masih banyak lagi contoh yang lain. Dalam perkembangannya,
banyak perangkat lunak yang dulu hanya bisa dinikmati dengan menginstal
aplikasi tersebut di komputer kita (on-premise) mulai bisa dinikmatidengan
layanan Cloud Computing. Keuntungan dari SaaS ini adalah kita tidak perlu
membeli lisensi software lagi. Kita tinggal berlangganan ke cloud provider dan
tinggal membayar berdasarkan pemakaian.
2.
PAAS
PAAS (Platform
As A Service) atau cloud PAAS merupakan jenis layanan pada Cloud Computing yang
menekankan pada penyediaan platform untuk membantu proses pengembangan
perangkat lunak secara cepat dan mudah. Layanan platform yang diberikan kepada
konsumen umumnya juga berbasis web, dimana di dalamnya telah tersedia banyak
fitur yang memudahkan programmer dan pengguna awam dalam mengembangkan aplikasi
tanpa memerlukan banyak proses penulisan sumber code (coding). Contoh
penyedia layanan PAAS: Amazon Web Service, Windows Azure, dan GoogleApp Engine.
Keuntungan dari PaaS bagi pengembang dapat fokus pada aplikasi yang sedang
dikembangkan tanpa harus memikirkan “rumah” untuk aplikasi, dikarenakan ahli
tersebut sudah menjadi tanggung jawab cloud provider.
3.
IAAS
IAAS(Infrastructure
As A Service) atau Cloud IAAS merupakan jenis layanan pada Cloud Computing yang
menekankkan kepada layanan penyediaan sarana jaringan komputer, perangkat keras
jaringan, komputer server, media penyimpanan, processor, beserta dengan proses
virtualisasi yang menunjang proses komputasi. Pada IAAS, disediakan fitur yang
sangat bermanfaat bagi para pengguna. Fitur-fitur tersebut antara lain berupa
1. Pilihan
Virtual Machine (VM) yang sangat beragam. Virtualisasi merupakan salah satu
kunci kekuatan dari Cloud Computing
2. Penyediaan
pre OS installed(sistem operasi yang telah terinstal secara langsung), sehingga
sangat membantu pengguna yang tidak terlalu megetahui tentang teknis serta
lebih praktis.
3. Penyedian
Storage (media penyimpanan data) pada beberapa buah server mirror sehingga
lebih aman bagi pengguna da kelangsungan data didalamnya.
4. Tersedia
fitur untuk melakukan proses optimisasi
5. Menyediakan
beragam aplikasi untuk sejumlah tujuan. Antara lain untuk melakukan pemrosesan
multi data, manajemen aplikasi, penyediaan sumber daya untuk aplikasi serta
perhitungan-perhitungan rumit.
4
Jenis Deployment pada Cloud Computing
1. Private Cloud
Model Cloud Computing yang ditujukan
untuk penggunaan yang terbatas oleh satu organisasi yang terdiri dari beberapa
konsumen (misalnya, unit bisnis). Private Cloud umumnya dikelola, dan
dioperasikan oleh organisasi, lingkungan laboratorium riset, sekolah, perpustakaan,
dan lain-lain. Sesuai dengan ketiga layanan disediakan oleh Cloud Computing
(IAAS, PAAS dan SAAS), maka pada model deployment Private Cloud ini juga dapat
diterapkan ketiga jenis layanan tersebut. Antara lain sebagai berikut.
a. Jenis
layanan SAAS (aplikasi):
- Aplikasi
web server intranet pada jaringan Private Cloud
- Aplikasi
mail server intranet pada jaringan Private Cloud
- Aplikasi
video dan radio streaming intranet pada jaringan Private Cloud
b. Jenis
layanan PAAS (platform)
Penyedia sebuah
jaringan intranet untuk Private Cloud berupa sever dan kelengkapannya (sistem
operasi linux, aplikasi-aplikasi open source untuk PAAS, database, framework,
firewall) untuk memudahkan didalam pengembangan perangkat lunak berbasis
Cloud secara intranet.
c. Jenis
layanan IAAS (infrastruktur)
Pembuatan
virtualisasi private server (virtual machine) pada jaringan intranet.
2. Public Cloud
Model Deployment yang dimana layanan
Cloud Computing dibuka untuk public oleh masyarakat umum (jaringan internet dan
memiliki IP Public). sehingga layanan data dan informasi di dalamnya dapat
digunakan dan dibagikan dengan mudah ke seluruh pengguna.
3. Community Cloud
Model Cloud Computing yang ditujukan
untuk penggunaan eksklusif oleh komunitas tertentu konsumen dari organisasi
yang telah berbagi keprihatinan (pertimbangan misalnya, misi, persyaratan
keamanan, kebijakan, dan kepatuhan). Community Cloud dikelola, dan dioperasikan
oleh satu atau lebih dari organisasi di masyarakat, instansi, lembaga maupun
suatu kelompok tertentu. Model deployment Community Cloud ini dibangun dengan
beberapa tujuan. Adapun tujuan-tujuan tersebut antara lain :
a. Untuk
memudahkan komunitas didalam berbagi data antar anggota
b. Menyatukan
komunitas yang memiliki tujuan, visi dan misi yang sama kedalam bentuk layanan
Cloud Computing.
c. Sebagai
upaya dari komunitas untuk bersama-sama menyediakan layanan Cloud baik untuk
komunitas itu sendiri maupun public diluar komunitas (masyarakat umum).
4. Hybrid
Cloud
Hybrid Cloud adalah model Deployment
Cloud Computing yang merupakan gabungan dari Private Cloud dan Public Cloud.
Pada model ini digunakan aturan atau SLA yang merujuk kepada data mana saja
yang akan diletakkan di media penyimpanan (strorage) Public Cloud (internet)
dan adata mana saja yang akan diletakkan di storage Private Cloud (Intranet).
Hail ini bertujuan dalam memudahkan dalam manajeme n keamanan dan manajemen
data.
B.KILAS
BALIK E-COMMERCE
Definisi E-Commerce
E-Commerce merupakan bentuk
perubahan pola interaksi antara penjual dan pembeli dari kontak fisik dan tatap
muka langsung menjadi berbasiskan internet dan pemasaran global yang lebih
meluas.
Istilah e-commerce mulai
muncul pada tahun 1990-an melalui inisiatif untuk mengubah paradigma transaksi
jual beli dan pembayaran dari cara konvensional kedalam bentuk digital
elektronik berbasis komputer dan jaringan internet, berikut beberapa defenisi
tentang e-commerce :
1. Kim
dan Moon ditahun 1998 menyatakan bahwa e-commerce adalah
peroses untuk mengantar informasi, produk, layanan, dan proses
pembayaran, melalui kabel telepon, koneksi internet, dan akses digital lainnya.
2. Baourakis,
Kourgiantakis, dan Migdalas tahun 2000 menyatakan bahwa
ecommerce merupakan bentuk perdagangan dan informasi
melalui jaringan internet.
3. Quayle
ditahun 2002 menambahkan defenisi e-commerce adalah berbagai
betuk pertukaran data
elektronik (Electronic Data Interchange/EDI) yang melibatkan penjual dan
pembeli dijaringan perangkat mobile, email , perangkat terhubung
mobile didalam jaringan internet dan intranet.
4. Chaffy
ditahun 2007, defenisi e-commerce adalah
semua bentuk proses
pertukaran informasi
antara organisasi dan stakeholder berbasis media elektronik yang terhubung ke
jaringan internet.
Empat
komponen penting di dalan E-Commerce
1.
Penjual
Pihak
penjual dapat berupa pemilik toko online bersangkutan atau sejumlah pelaku
usaha ( apabila E-Commerce dalam bentuk multi toko di dalamnya
atau multi kepemilikan)
2. Konsumen
Merupakan pihak yang memegang peran penting di dalam jalannya sebuah E-Commerce.Sebagaimana
pasar dan transaksi langsung di dunia nyata, pada E-Commerce pun
konsumen adalah raja.
3. Teknologi
Teknologi mencakup semua Teknologi Informasi terkini yang digunakan di dalam
jalannya E-Commerce. Dimulai dari teknologi web (misalkan PHP dan MYSQL),
aplikasi mobile (misalkan dengan protocol SSL), dukungan Cloud Computing, ERP (Enterprise
Resource Plannning), CRM Costumer Relationship Management), POS (point Of
Sale), dukungan kurs mata uang dan bahasa seluruh Negara di dunia. Geographic
Information System (GIS), Near Field Communication (NFC),
dan sebagainya.
4. Jaringan Komputer
(Internet)
Hal terakhir yang tidak kalah pentingnya adalah ketersediaan jaringan computer,
khususnya internet. Sehingga mampu melayani seluruh pengguna di seluruh dunia.
Bayangkan kemudahan yang diberikan oleh E-Commerce. Cukup dengan
sebuah computer dan koneksi internet, siapapun dapat menjadi penjual maupun
pembeli serta melalukan transaksi jual beli dengan cepat,mudah,murah dan lebih
hemat. Jaringan computer (khususnya internet) adalah komponen terpenting.
Dari penjelas komponen-komponen
diatas yang menjadi komponen utama dari E-Commerceadalah Teknologi
dan Jaringan Komputer karena tanpa adanya teknologi dan jaringan
computer(internet), penjual dan konsumen takkan mampu melakukan transaksi
secara online.
Jenis-jenis E-Commerce
E-Commerce dibedakan
menjadi tujuh jenis berdasarkan kepada siapa saja pelaku (penjual dan pembeli)
yang terlibat di dalamnya, bagaimana interaksi pembeli dan penjual, serta
proses yang terjadi dalamnya. Ajeet Khurana di dalam tulisan onlinenya berjudul
Types Of E-Commerce
(http:/ecommerce.about.com/od/eCommerce-Basics/a/Types-Of-Ecommerce.htm),
menyatakan adanya empat jenis kategori di dalam E-Commerce saat ini. Keempat
jenis E-Commerce tersebut meliputi :
1.
E-Commerce Businesse to Bussinese (B2B)
2.
E-Commerce Retail atau Businesse to Customer (B2C)
3.
E-Commerce Customer to Bussinese (C2B)
4.
E-Commerce Customer to Customer (C2C)
Sedangkan menurut
Tutorial Point
(http//www.toturialpoint.com/e_commerce/e_commerce_bussiness_models.htm), terdapat
tiga lagi tambahan jenis E-Commerce, selain keempat jenis yang
telah disebutkan di atas, ada juga E-Commerce yang menlibatkan
pemerintah yaitu :
1. Business
to Government (B2G)
Pada E-Commerce ini
pemerintah berkerjasama dengan pihak bisnis (perusahaan swasta) dalam bentuk
penyediaan regulasi (aturan yang disepakati bersama), penyediaan media untuk
aplikasi bagi pemerintah dan dunia bisnis, serta pemberian akreditasi bagi
website E-Commerce yang digunakan oleh pihak atau kelompok
bisnis (perusahaan swasta).
2. Government
to Business (G2B)
Government to Business
(G2B) merupakan bentuk dari E-Commerce yang ,elibatkan pemerintah
(Gevernment) dengan pihak bisnis (persahaan). Bentuk interaksi ini akan
melibatkan transaksi penjualan barang, jasa maupun keduanya, dalam skala kecil,
skala menengah, hingga skala besar. Pemerintah ikut terlibat langsung di
dalamnya melalui hubungan dengan pihak swasta, agar tercipta sebuah bentuk
kerja sama yang saling menguntungkan antara kedua belah pihak. Perantara untuk
hubungan antara pemerintah dengan swasta tersebut adalh melalui website, yang
dilakukan secara online dan mobile. Gambar di bawah ini menunjukan ilustrasi
sederhana dari bagan E-Commerce Government to Business (G2B).
3. Government
to Citizen (G2C)
Government to Citizen
(G2C) merupakan E-Commerce yang melibatkan pemerintah
(baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah) dengan masyarakat umum (baik
pribadi maupun kelompok, namun bukan dalam bentuk perusahaan). Masyarakat umum
dalam hal ini menjadi konsumen (pembeli) dan pemerintah menjadi penjual.
Umumnya bentuk nyata yang sering ditemui dari E-Commerce jenis
Government to Citizen (G2C) adalah dalam bentuk E-Commerce lelang berbasiskan
web data mobile.
Definisi M-Commerce
Terdapat sejumlah definisi yang diberikan oelh para ahli
mengenai M-Commerce atau Mobile Commerce,
diantaranya:
(http://www.fiskal.co.id/img/news/1413965234surleblog.png)
1. Mobile Commerce Lab,
sebuah lab riset yang mngkhususkan pengkajian tentang Mobile Commerce yang
memberikan definisi mengenaiM-Commerce sebagai sebuah bentuk
ekspansi dan pengembangan dari E-Commerce ke ranah mobile,
yang mana memiliki proses bisnis, teknologi-teknologi terbaru dan layanan
didalamnya. Mobile Commerce (M-commerce) yaitu e-commerce dilakukan
dalam lingkungan nirkabel, seperti dengan menggunakan telepon seluler
untuk mengakses internet dan berbelanja, maka hal ini disebut m-mobile.
2. Corry Janssen didalam tulisannya
menyatakan bahwa M-Commerce merupakan bentuk transaksi
elektronik yang berbasiskan jaringan Wireless sebagaimana halnya
E-Commercenamun lebih mengkhusu ke perangkat mobile.
3.Christiane Morris didalam
tulisannya menyatakan bahwa M-Commerce merupakan perkembangan
dari E-Commerce yang memberikan kemudahan kepada konsumen
melalui perangkat mobile yang dimilikinya dan jaringan
wireless.
Latar belakang munculnya M-Commerce
5 Point penting yang melatarbelakangi munculnya M-Commerce antara
lain :
1. Perkembangan
teknologi komputer, baik pada hadware, software maupun
keduanya yang semakin pesat.
2.
Evolusi jaringan komputer dari waktu ke waktu.
3.
Dukungan berbagai vendor yang menyediakan berbagai macam produk dan layanan.
4.
Kemudahan yang diberikan oleh teknologi M-Commerce kepada
komsumen dan penjual, jika dibandingkan dengan E-Commerce pada
umumnya (berbasis web paa komputer).
5.
Dukungan dari pihak bank, baik bank di Indonesia maupun di dunia beserta para
penyedia layanan transaksi online, sehingga semakin bertambahlah jumlah pilhan
layanan M-Commerce pada saat ini.
C. CLOUD PADA
E-APPLICATION
1. Scalability
Scalability memiliki arti kemampuan untuk dapat diskalakan, maksudnya jaringan komputer dapat diskalakan dengan kebutuhan pengguna jaringan komputer.
Contoh jaringan komputer mampu menghilangkan batasan secara geografis, sehingga bisa terhubung melalui internet meskipun dengan jarak yang jauh.
Scalability memiliki arti kemampuan untuk dapat diskalakan, maksudnya jaringan komputer dapat diskalakan dengan kebutuhan pengguna jaringan komputer.
Contoh jaringan komputer mampu menghilangkan batasan secara geografis, sehingga bisa terhubung melalui internet meskipun dengan jarak yang jauh.
2. Resource Sharing
Resource sharing memiliki arti berbagi sumber daya, maksudnya jaringan komputer dapat digunakan untuk saling berbagi dan memakai secara bersama-sama segala sumber daya yang ada.
Contoh
pemakaian bersama layanan cloud computing untuk jenis layanan SAAS (Software As
A Service), misalnya Google Docs.
3. Connectivity
Connectivity memiliki arti mudah terhubung dan terhubungkan, maksudnya jaringan komputer memiliki sifat untuk mudah dihubungkan ke semua pengguna komputer serta pengguna komputer itu sendiri juga dapat dengan mudah terhubung ke dalam jaringan komputer yang tersedia.
Contoh
saat ini smartphone sudah mampu menjadi instan Wifi/Hotspot melalui tethering,
memanfaatkan teknologi Peer to Peer(P2P).
4. Reliability
Reliability memiliki arti keandalan, maksudnya jaringan komputer memiliki kemampuan untuk dapat diandalkan di dalam jaringan komputer.
Maksud dari keandalan adalah paket data yang dikirimkan oleh pengirim akan sampai dengan baik kepada si penerima.
D. PENGEMBANGAN
E-APPLICATION BERBASIS CLOUD
1. Cloud
IASS
a. Apache
Open Stack
b. Abiquo
c. Elastic
Stack
d. Dll.
2. Cloud
PASS dapat dikategorikan menjadi empat bagian berdasarkan produk atau layanan
platform yang diberikannya. Keempat bagian tersebut adalah sebagai berikut:
a. Social Application Platform Social
Application Platform merupakan cloud PAAS yang ditujukan untuk pengembangan
aplikasi jejaring sosial. Contohya adalah Facebook.
b. Raw Compute Platform Raw Compute Platform
merupakan platform cloud PAAS yang ditujukan untuk pengembangan aplikasi
berbasis komputasi row. Contohnya adalah Amazone.
c. Web Application Platform Web Application
Platform merupakan cloud PAAS yang ditujukan untuk pengembangan aplikasi
berbasis web. Contohnya adalah Google.
d. Business Application Platform Business
Application Platform merupakan cloud PAAS yang ditujukan untuk pengembangan
aplikasi bisnis. Contonya adalah aplikasi bisnis berbasis cloud.
3. Cloud SAAS
a. Layanan email dari yahoo
b. Layanan collaboration Aplication dari ZOHO
c. Layanan Customer Relationship
F. DATA SKALA BESAR
Big Data merupakan suatu
teknologi yang dapat menyimpan, melakukan pengolahan dan analisa data yang
sangat komplek dalam berbagai bentuk format, volume yang besar serta
pertambahan data yang sangat cepat. Penggunaan big data sangatlah banyak
digunakan saat ini seperti misalnya mengumpulkan informasi iklim, postingan ke
media social, gambar digital dan video. Big data dalam melakukan pemrosesan
data memiliki 3 proses pendukung yaitu:
1. Variety : pengolahan, penyimpanan dan
analisis data yang sangat kompleks dalam beragam bentuk/format. Big data
memiliki keanekaragaman data yang didapatkan dari lingkungan internal dan
eksternal perusahaan, layaknya studi tentang gaji dan demografi tenaga kerja.
Variasi juga mengacu pada jenis data yang terstruktur dan tidak terstruktur.
Data yang terstruktur merupakan data yang bersifat standar dan relasional,
seperti HRIS, sistem akunting, dan sistem perencaaan sumber daya perusahaan.
Berbeda halnya dengan data yang tidak terstruktur, data tersebut didapatkan
dari sumber informasi yang lebih luas seperti pernyataan lisan/tulisan dari
subjek penelitian, surel, gambar, video, hingga postingan di social media.
2. Velocity
: mengacu pada kecepatan dalam pengolahan data kecepatan atau velocity
mereferensi kepada peningkatan pengumpulan data dan seberapa cepat data yang
dikumpulkan harus dievaluasi dan diaplikasikan untuk meningkatkan nilai bisnis.
3.Volume
: data yang diproduksi lebih besar dari data non tradisional. Volume
dari big data selalu meningkat seiring berjalannya waktu, terlebih lagi dengan
kemajuan teknologi yang memudahkan perusahaan untuk mendokumentasikan informasi
digital yang datang dari berbagai sumber seperti smartphones, media sosial, dan
social barcode.
DAFTAR PUSTAKA
[1]
Agus Eka Pratama, S.T.,M.T, I Putu. 2015. E-commerce, E-business dan Mobile
Commerce. Bandung : Informatika
[2]
Agus Eka Pratama, S.T.,M.T, I Putu. 2014. Smart City Beserta Cloud Computing
dan Teknologi-Teknologi Pendukung Lainnya. Bandung : Informatika
[3] Agus Eka Pratama, S.T.,M.T, I Putu. 2014. Handbook Jaringan Komputer :
Teori dan Praktik Berbasiskan Open Source. Bandung : Informatika
No comments:
Post a Comment