Nama/NIM :
Viona Dewi Ayunitami / 1404505063
Jurusan/Fakultas/Universitas
: Teknologi Informasi / Teknik / Universitas Udayana
Mata
Kuliah : E-Application
Dosen :
I Putu Agus Eka Pratama, ST, MT
Sejarah
Jaringan Komputer dan Internet
Sejarah
Jaringan komputer didunia diawali dari sebuah riset yang dilakukan oleh
departemen pertahanan Amerika Serikat. Proyek ini disebut ARPA ( Advanced
Research Project Agancy ) sehingga jaringan komputer yang mereka bentuk disebut
dengan ARPANET. Tidak seperti internet saat ini, jaringan komputer yang
terbentuk masih bersifat pribadi untuk kalangan ternetu saja, yaitu untuk pihak
militer dan beberapa kalangan akademisi dan universitas. saluran telepon masih
umum digunakan pada masa ini untuk memperoleh koneksi antarkomputer.
Munculnya
ARPANET yang kemudian dipecah menjadi MILNET (khusus untuk mileter saja) dan
ARPANET (untuk perguruan tinggi), menimbulkan banyak manfaat dan kemudahan bagi
pengguna komputer di jaman itu. Itu sebabnya kemudian MILNET dan ARPANET
digabung kembali menjadi DARPANET(kemudian disebut internet saja) yang seiring
dengan perkembangan jaman, berkembang pesat di seluruh dunia menjadi internet
seperti saat ini. untuk memudahkan di dalam pemetaan, dilakukan pembagian
domain, pengalamatan (IP Address), kelas, dan DNS. Sejumlah penemuan di bidang
komputer, baik perangkat keras maupun perangkat lunak, turut mendukungnya
perkembangan internet dari waktu ke waktu.
Di
indonesia sendiri, komputer dan internet mulai memasyarakat di tahun 1990.
Meskipun demikian, sebelum tahun 1990, ilmu elektro dan ilmu komputer mulai
memasuki indonesia, termasuk juga di berberapa perguruan tinggi di indonesia.
Jika di awal kemunculan. internet dan komputer hanya familiar di kalangan
tertentu saja, seiring dengan berjalannya waktu, komputer dan internet mulai
menyebar luas di masyarakat indonesia. hal ini dipicu juga dengan kemunculan ISP(Internet
Service Provider) yang memberikan layanan akses internet di beberapa tempat di
indonesia, sehingga makin memudahkan para pengguna. sejumlah tokoh akademisi
indonesia terus bermunculan dengan memberikan peran serta di dalam dunia
internet indonesia maupun dunia. Misalnya saja Onno W
Purbo(http://id.wikipedia.org/wiki/Onno_W._Purbo.
Definisi
Smart City
Smart
City atau secara harfiah berarti kota pintar, merupakan suatu pengembangan,
penerapan, dan implementasi teknologi yang di terapkan untuk suatu wilayah
(khususnya perkotaan) sebagai sebuah interaksi yang kompleks di antara berbagai
sistem yang ada di dalamnya. Di sini digunakan kata city (kota) untuk merujuk
pada kota sebagai pusat dari sebuah negara atau wilayah, di mana setiap pusat
kehidupan berada (pemerintahan, perdagangan, pendidikan, kesehatan, pertaniah,
dan lain-lain). Demikian pula dengan pusat pemukiman penduduk di mana jumlah
penduduk di kota relatif jauh lebih banyak dibanding wilayah lainnya (misal
desa/sub kota). Kota menjadi daya tarik orng untuk menetap. Di Indonesia
sendiri urbanisasi mengacu pada proses perpindahan masyarakat dari desa ke Kota
untuk memperoleh penghidupan (kerja) maupun pendidikan.
Giffer
dan kawan-kawan mendefinisikan Smart City sebagai sebuah performasi yang sangat
baik bagi sebuah kota, yang didukung oleh kombinasi yang pintar (Smart) dari
segala aktifitas, kajian, penemuan, serta kesadaran dari masyarakat kota
tersebut. Smart City mampu memberikan dampak positif bagi pemerintahan,
kehidupan sosial masyarakat transportasi, kualitas hidup, persaingan yang sehat
disegala bidang, dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Konsep
Smart City awalnya di terapkan di negara Amerika Serikat dan Uin Eropa. Pada
mulanya smart City bertujuan untuk menciptakan kemandirian daerah dan
meningkatkan layanan publik. Konsep dan Implementasinya pun makin berkembang.
Kini Smart City sudah diterapkan di banyak negara dan berbagai belahan dunia.
Antara lain Benua Asia, Amerika, Australia, dan Eropa. Penerapan Smart City
mencakup berbagai bidang antara lain pendidikan, kesehatan, pariwisata,
pemerintahan dan lainnya. Smart City dapat di katakan menjadi konsep masa depan
suatu kota untuk kualitas hidup yang lebih baik, dengan berbasiskan teknologi
komputer dan komunikasi.
Definisi
Cloud Computing
Terdapat
beberapa definisi mengenai Cloud Computing oleh para ahli Komputer.
Secara umum kita dapat mengikuti salah satu definisi dan Standarisasi yang di
berikan mengenai Cloud Computing, Salah satunya oleh NIST (National Institute
of Standari of Technology). Di dalam daftarnya yang berjudul The NIST
Definition of Clodu Computing, Peter Meel dan Timothy Grace mendefinisikan
Cloud Computing sebagai sebuah model yang memungkinkan adanya
penggunaan sumberdaya (Resource) secara bersama-sama dan mudah,
menyediakan jaringan akses dimana-mana , dapat di konfigurasi, dan layanan yang
di gunakan sesuai keperluan (on Demand). Hal ini berarti layanan pada
Cloud Computing dapat di sediakan dengan cepat dan meminimalisir interaksi
dengan penyedia layanan (Vendor/Profider) Cloud Computing.
Dokumen
dari NIST menyediakan bukan hanya definisi mengenai Cloud
Computing tetapi juga karakteristik dari teknologi Cloud
Computing , tiga odel layanan yang bisa di berikan oleh Cloud
Computing, dan empat jenis Deployment pada Cloud
Compuring. anda dapat mengakses draft NIST tersebut secara online di di :
http://csrc.nist.gov/publications/nistpubs/800-145/SP800-145.pdf .
Sebagai
sebuah teknologi perbaikan dari teknologi-teknologi sebelumnya (Grid
Computing, Cluster Computing), Tentu terdapat SLA (Service Level
Agreement) antara penyedia layanan berbasiS Cloud Computing dengan
pengguna Akhir. SLA merupakan perjanjian mengikat yang harus di patuhi bersama
antara penyedia layanan dengan para pengguna layanan tersebut.
Definisi OTT (Over The Top)
OTT (Over The Top)
adalah teknologi informasi di bidang pendekatan dan pemodelan (yang
diimplementasikan dalam bentuk aplikasi dan layanan aplikasi) untuk
video dan audio streaming, messaging dan jejaring sosial, memanfaatkan
koneksi internet dan berbasis mobile. Dimana OTT ini berjalan di Application Layer, layer teratas pada pemodelan layer TCP/IP maupun OSI.
Dilihat dari sudut pandang jaringan komputer, semua aplikasi dan layanan berbasis OTT berada pada Application Layer. Umumnya aplikasi Over The Top (OTT) berjalan pada flatform mobile. Misalnya pada handphone smartphone, dan PDA (Personal Digital Assistant). Namun banyak juga yang berjalan di komputer desktop. Tatap muka aplikasi umumnya menggunakan web maupun aplikasi mobile.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Agus Eka Pratama,
S.T.,M.T, I Putu. 2014. Smart City Beserta Cloud Computing dan
Teknologi-Teknologi Pendukung Lainnya. Bandung : Informatika
[2] Agus Eka Pratama, S.T.,M.T, I Putu. 2014. Handbook Jaringan Komputer : Teori dan Praktik Berbasiskan Open Source. Bandung : Informatika
[2] Agus Eka Pratama, S.T.,M.T, I Putu. 2014. Handbook Jaringan Komputer : Teori dan Praktik Berbasiskan Open Source. Bandung : Informatika
[3] http://www.startupbootcamp.org/assets/images/blog/smart-city-living/infographic.png
[4] https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhshqXOv6chG1dmV5rTqnOxd6W4yNOzEzoeHysgw8ONkODiKBS-HOgS3fyqA6kIR944EjulWLLhkRltUX_bZxrZWuah7eZe5owVi77NIiKz7LzuluMolv__PvKbOlrTgMwbrJjO9sdR0v0/s1600/komputer_logo.gif
[5] http://servercloudindonesia.com/assets/uploads/2015/01/Cloud-Computing-and-Big-Data.jpg
[6]
No comments:
Post a Comment