Pages

E-Commerce, Komponen dan Jenis-jenisnya

Nama/NIM                     : Viona Dewi Ayunitami / 1404505063
Jurusan/Fakultas/Universitas : Teknologi Informasi / Teknik / Universitas Udayana
Mata Kuliah                  : E-Application
Dosen                        : I Putu Agus Eka Pratama, ST, MT

Definisi E-Commerce 

E-Commerce merupakan bentuk perubahan pola interaksi antara penjual dan pembeli dari kontak fisik dan tatap muka langsung menjadi berbasiskan internet dan pemasaran global yang lebih meluas.

Istilah e-commerce mulai muncul pada tahun 1990-an melalui inisiatif untuk mengubah paradigma transaksi jual beli dan pembayaran dari cara konvensional kedalam bentuk digital elektronik berbasis komputer dan jaringan internet, berikut beberapa defenisi tentang e-commerce :

1. Kim dan Moon ditahun 1998 menyatakan bahwa e-commerce adalah peroses untuk   mengantar informasi, produk, layanan, dan proses pembayaran, melalui kabel telepon, koneksi internet, dan akses digital lainnya.
2. Baourakis, Kourgiantakis, dan Migdalas tahun 2000 menyatakan bahwa ecommerce     merupakan bentuk perdagangan dan informasi melalui jaringan internet.
3. Quayle ditahun 2002 menambahkan defenisi e-commerce adalah berbagai betuk         pertukaran data elektronik (Electronic Data Interchange/EDI) yang melibatkan penjual dan pembeli dijaringan perangkat mobile, email perangkat terhubung mobile didalam jaringan internet dan intranet.
4. Chaffy ditahun 2007, defenisi e-commerce adalah semua bentuk proses pertukaran          informasi antara organisasi dan stakeholder berbasis media elektronik yang terhubung ke jaringan internet.

Empat komponen penting di dalan E-Commerce

1. Penjual
Pihak penjual dapat berupa pemilik toko online bersangkutan atau sejumlah pelaku usaha ( apabila E-Commerce dalam bentuk multi toko di dalamnya atau multi kepemilikan)

2. Konsumen
     Merupakan pihak yang memegang peran penting di dalam jalannya sebuah E-Commerce. Sebagaimana pasar dan transaksi langsung di dunia nyata, pada E-Commerce pun konsumen adalah raja.

3. Teknologi
     Teknologi mencakup semua Teknologi Informasi terkini yang digunakan di dalam jalannya E-Commerce. Dimulai dari teknologi web (misalkan PHP dan MYSQL), aplikasi mobile (misalkan dengan protocol SSL), dukungan Cloud Computing, ERP (Enterprise Resource Plannning), CRM Costumer Relationship Management), POS (point Of Sale), dukungan kurs mata uang dan bahasa seluruh Negara di dunia. Geographic Information System (GIS), Near Field Communication (NFC), dan sebagainya.

4. Jaringan Komputer (Internet)
     Hal terakhir yang tidak kalah pentingnya adalah ketersediaan jaringan computer, khususnya internet. Sehingga mampu melayani seluruh pengguna di seluruh dunia. Bayangkan kemudahan yang diberikan oleh E-Commerce. Cukup dengan sebuah computer dan koneksi internet, siapapun dapat menjadi penjual maupun pembeli serta melalukan transaksi jual beli dengan cepat,mudah,murah dan lebih hemat. Jaringan computer (khususnya internet) adalah komponen terpenting.

Dari penjelas komponen-komponen diatas yang menjadi komponen utama dari E-Commerce adalah Teknologi dan Jaringan Komputer karena tanpa adanya teknologi dan jaringan computer(internet), penjual dan konsumen takkan mampu melakukan transaksi secara online.

Jenis-jenis E-Commerce

E-Commerce dibedakan menjadi tujuh jenis berdasarkan kepada siapa saja pelaku (penjual dan pembeli) yang terlibat di dalamnya, bagaimana interaksi pembeli dan penjual, serta proses yang terjadi dalamnya. Ajeet Khurana di dalam tulisan onlinenya berjudul Types Of E-Commerce (http:/ecommerce.about.com/od/eCommerce-Basics/a/Types-Of-Ecommerce.htm), menyatakan adanya empat jenis kategori di dalam E-Commerce saat ini. Keempat jenis E-Commerce tersebut meliputi :

1.    E-Commerce Businesse to Bussinese (B2B)
2.    E-Commerce Retail atau Businesse to Customer (B2C)
3.    E-Commerce Customer to Bussinese (C2B)
4.    E-Commerce Customer to Customer (C2C)

Sedangkan menurut Tutorial Point (http//www.toturialpoint.com/e_commerce/e_commerce_bussiness_models.htm), terdapat tiga lagi tambahan jenis E-Commerce, selain keempat jenis yang telah disebutkan di atas, ada juga E-Commerce yang menlibatkan pemerintah yaitu :

1.         Business to Government (B2G)
Pada E-Commerce ini pemerintah berkerjasama dengan pihak bisnis (perusahaan swasta) dalam bentuk penyediaan regulasi (aturan yang disepakati bersama), penyediaan media untuk aplikasi bagi pemerintah dan dunia bisnis, serta pemberian akreditasi bagi website E-Commerce yang digunakan oleh pihak atau kelompok bisnis (perusahaan swasta).

2.         Government to Business (G2B)
Government to Business (G2B) merupakan bentuk dari E-Commerce yang ,elibatkan pemerintah (Gevernment) dengan pihak bisnis (persahaan). Bentuk interaksi ini akan melibatkan transaksi penjualan barang, jasa maupun keduanya, dalam skala kecil, skala menengah, hingga skala besar. Pemerintah ikut terlibat langsung di dalamnya melalui hubungan dengan pihak swasta, agar tercipta sebuah bentuk kerja sama yang saling menguntungkan antara kedua belah pihak. Perantara untuk hubungan antara pemerintah dengan swasta tersebut adalh melalui website, yang dilakukan secara online dan mobile. Gambar di bawah ini menunjukan ilustrasi sederhana dari bagan E-Commerce Government to Business (G2B).

3.         Government to Citizen (G2C)
Government to Citizen (G2C) merupakan E-Commerce yang melibatkan pemerintah (baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah) dengan masyarakat umum (baik pribadi maupun kelompok, namun bukan dalam bentuk perusahaan). Masyarakat umum dalam hal ini menjadi konsumen (pembeli) dan pemerintah menjadi penjual. Umumnya bentuk nyata yang sering ditemui dari E-Commerce jenis Government to Citizen (G2C) adalah dalam bentuk E-Commerce lelang berbasiskan web data mobile.



 DAFTAR PUSTAKA

[1]Eka Pratama, I Putu Agus. E-Commerce, E-Business, Mobile Commerce. Informatika. Bandung. 2015. 


No comments:

Artikel Terkait