Pages

Cerpen : Memeluk Matahari

    Bagian 1 : Kak whida oh  kak whida
   
       Melihat kelangit? langit biru, awan putih, dan matahari. Kututup jendela kamarku dan mulai menggelap lagi.
      " Nisa, bangun... sudah sore , dari pagi ampe sore gak keluar-keluar dari kamar!' Keluh mamaku setiap hari minggu.
  
    '' yaya,ma. Nisa bangun sekarang" Kupakai kacamataku lagi dan berjalan menuju kamar mandi.
Malamnya aku makan, nonton tv dan tidur lagi. Begitulah aktifitasku yang kuiisi setiap hari. Bisa dibilang hidup yang kujalani begitu datar, apalagi di hari-hari libur semesteran kyak gini.Sebenarnya aku orang yang sudah bosan hidup, banyak yang bilang hidupku tanpa warna, hanya hitam putih. yah begitulah aku, Nisa yang brkacamata dengan kulit sawomatang, apa yang aku miliki mungkin hanya rambutku yang indah yang lainnya biasa-biasa saja. Begitulah tampang pas-pas an yang kumiliki. Bahkan cowo-cowo hanya melihatku sebelah mata. 17 Tahun belum mengenal cinta itulah yang kualami. Namun semua berubah setelah aku mengenalnya, orang yang banyak memberikan warna dihidupku.

"whida, whida, whida" "aaaaaaaaaaaaaaaaaaaa" Teriakan teman-temanku melihat pesona matahari sekolah yang sedang main basket. Dia adalah kakak kelas tertenar disekolah ku. Tinggi, putih, atletis, dan ditunjang dengan wajahnya yang tampan membuat semua gadis di sekolah terpikat hatinya. Selain itu dia juga seorang bintang kelas, bisa dibilang dia sempurna disegala hal. Bidang musik pun dengan suara merdunya dia mampu menyihir semua gadis disekolah.
                  Masih dilamunanku yang memikirkan nilai ulanganku yang tadi, aku tak terpengaruh dengan teriakan-teriakan nama whida, sebenarnya aku gak tertarik menonton basket dengan jarak yang sedekat ini, biasalah teman-temanku fans berat kak whida, kalo aku mah biasa aja.

Gimana ya tadi nilai ulanganku? gara-gara kecanduan game online dan gak pernah belajar menjadikan aku murid yang nilainya pas-pas an. tetapi untungnya aku gak diperingkat terakhir. ahahha. gumamku dalam hati

Tiba-tiba semua berubah jadi hitam. Aku tak sadarkan diri.

Kubuka mataku perlahan lahan namun terasa berat. melihat atap di sebuah ruangan.
"kamu udah sadar?" Suara cowo yang kurasa pernah mendengarnya. Begitu nyaman ditelingaku. Siapa? aduh siapa?? ku mencari kacamataku dengan meraba raba disekeliling, tapi ada seseorang yang memakaikannya kepadaku, ternyata oh ternyata kak whida. Kok bisa ya? Masih tak percaya dengan semua ini. Aku terdiam dengan seribu tanya. Banyak teman-temanku menanyakan keadaanku namun hanya suaranya yang kudengar.

"kepala kamu sakit?"
"Maaf gara-gara aku kamu jadi kayak gini, kacamata kamu juga jadi pecah" kata kak whida sambil memegang tanganku.
"a,, a..... aa.. aku gak apa-apa koq kkkakk"
 kataku terbata- bata karena gugup melihat dia dengan jarak sedekat ini. tangannya begitu hangat.
"kamu yakin? sini biar kakak anterin kamu pulang"
"ee eeenggaa, kak" kataku menolak dengan malu-malu dan salting.
"gak usah malu dik, ayo sini" sambil menuntunku untuk berjalan dia merangkulku dan mengajakku naik ke mobilnya.

Aku masih tidak percaya bahwa aku sekarang berada di mobil orang yangg paling populer di sekolahku. Kutatap dia lembut dan dia membalasku dengan senyumannya yang mampu meluluhkan jiwa begitu manis dan begitu hangat.

Sesampainya dirumah, dia menyapa mamaku dan menjelaskan apa yang terjadi dan meminta maaf atas kesalahannya. Mamaku pun memaafkannya karena dia sudah mau bertanggung jawab atas kesalahannya. Dan mamaku menunjukan kamarku dan kak whida mengantarku ke kamar. aaaaaaaaaaaaa, aku lupa, kemarin stelah main game online aku lupa membereskan kamarku yang kyak gudang pecah. "aduh gimana ni? kekwatiranku memuncak dan langsung menstoplangkah kaki kak widha.
"Stop, aku dianter sampai sini aja" kataku.
"kenapa?" kata kak widha heran.
"iya sampai sini saja!" kataku dengan nada agaak tinggi.
"ow, ya udah, ow eh ya, tar sore aku jemput kamu ya, bye" katanya lalu lekas pergi.

jemput?? kemana?? sama kak whida????? aduhhh gara-gara kebentur bola basket aku jadi agak lola (loading lambat). Benernya aku nanya kemana! aduhhh, bodoh! bodoh! sesalku dalam hati.

Sore harinya
"Nisa, ada widha temen kamu Nisa, bangun!" teriak mamaku dikamarku.
"iya ma", dengan nada lemas aku bicara. tapi eh, kok ada kak whida di sampingnya?? aaaaaaaaaaaaa,, dia udah liat kamarku yang kayak gudang pecah berantakannya.
"Kok ada kak whida!" sambil tanganku menunjuk kearahnya.

"Hai Tuan Putri ? apa kabar?" Kata kak whida sambil tersenyum kepadaku.
"a.. aa.. e... mmm..." aku jadi salah tingkah dibuatnya.
"Sini biar kakak bersihin kamarnya" Kata kak whida sambil merapikan komik-komik yang berantakan dimeja belajarku.
"iya bagus tu whida, ajarin nisa kebersihan ya" kata mamaku.
"mama, kok akrab gitu ma kak whida?" tanyaku penasaran.
"Whida ini anak temen arisan mama Nis" kata mama menjelaskan.
 Dalam hati aku berfikir, kok kebetulan sekali ya?
"ya udah, mama tinggal dulu ya Nis" kata mama sembari melangkah menuju keluar.
Melihat kak whida membersihkan kamarku aku jadi sangat sangat malu, aku terheran heran melihat sosok seseorang yang tak pernah sedikit pun terpikirkan akan sedekat ini dengannya. Aku masih bengong melihat parasnya yang begitu indah.
"Nisa? Nis" kata kak whida sambil menyentuh lenganku.
Aku tersadar, dan hanya malu melihat tatapan wajahnya. Apa ini mimpi ya?
"eh, iya kak" kataku.
"Tuan Putri, yuk kita keluar? ajaknya.
"Keluar?" tanyaku terheran-heran. aduh jangan-jangan dia mau ngajak aku kencan. yeyeye hore.
.
****

"lho kak? koq berhenti disini?" tanyaku menolehnya. Namun ia hanya tersenyum manis padaku. Dan keluar membuka pintu mobilnya dan keluar membukakan pintu mobilku.
"kak? kita ngapain ke toko optik?" tanyaku. Namun ia kembali hanya menunjukan senyum manisnya dan memegang lembut tanganku mengajakku melangkah mendekati toko optik itu.

" mbak? ada soflens gak" tanya kak widha kepada pelayan toko itu.
"Nis kamu minus berapa?" tanyanya kepadaku.

****

"kak? aku gak terbiasa pakai soflens" kataku kepada kak whida.
"Nis kamu keliatan lebih cantik kalau pake soflens coklat. Anggap aja ini ganti rugi dari kakak yang udah mecahin kacamata kamu" kata kak whida sambil menoleh dan tersenyum kepadaku lalu menoleh kedepan lagi dan mengendarai mobil.

Sesampai dirumah aku berdiri di depan kaca dan melihat wajahku dengan mata yang baru. " Nis kamu keliatan lebih cantik kalau pake soflens coklat" masih terngiang kata-kata kak whida yang menurutnya aku cantik. Aku tersenyum melihat bayanganku dikaca.


Bagian 2 : Hanya kak whida dan aku.

keesokan harinya....
"Nisa, bangun nis, di depan ada whida udah nunggu kamu" kata mama membangunkan aku.
aaaaaaaaaa. ya ampun aku lupa kalau kak whida mau jemput aku berangkat kesekolah hari ini. Aku langsung cepat-cepat bergegas kekamar mandi.


"kak, maaf ya nunggu lama" kataku sambil berjalan mendekatinya di depan rumahku.
"iya ga papa" katanya tersenyum manis.
"lho? mobil kakak mana?" tanyaku.
"kita naik gayung aja" katanya sambil menunjuk sebuah sepeda mini.

Setiap kayuh pedal sepedanya serasa bagaikan berada di atas langit. Lalu tiba-tiba ia mempercepat kayuhannya. Sehingga akupun memanfaatkannya untuk berpegangan di pinggangnya.
"kak hati-hati, Nisa takut" kataku.
"iya Nis , maaf. Tapi kyaknya kita udah terlambat jadinya harus ngebut" katanya sambil mengeratkan tanganku di pinggangnya.

Karya asliku : Viona Dewi Ayunitami
Pembaca yang baik adalah pembaca yang memberi komentar di tulisan yang telah dibaca.
Terimakasih,

              

No comments:

Artikel Terkait